Monday, June 30, 2014

Hotel atau Penginapan Paling Murah di Kediri

Hotel atau Penginapan Paling Murah di Kediri - yoshiewafa - Di kawasan propinsi Jawa Timur, Kota Kediri memang tidak se terkenal Kota Surabaya dan Kota Malang. Namun karena Perkembanganwisata di Kota Kediri serta kawasan di sekitarnya membuat kota ini cocok sebagai transit wisata, keberadaan hotel pun menjadi sangat penting di sini. Kawasan - kawasan wisata di Kota Kediri atau di Kabupaten Kediri juga bisa mendatangkan pengunjung baik itu wisatawan lokal maupun internasional.

Kota Kediri merupakan rumah saya selaku Admin yoshiewafa.blogspot.com. Di kota Kecil ini saya dilahirkan dan dibesarkan, karena itulah saya cukup memahami kota Kediri. Informasi sebelumnya adalah Hotel murah di Malang dan sekarang adalah Info Hotel murah di Kediri yang terletak tidak jauh dari kota Malang, tepatnya kurang lebih sekitar 3 jam perjalanan waktu jika menggunakan kendaraan pribadi ataupun kendaraan umum.

Berikut adalah Daftar Harga Hotel murah di Kediri beserta nomor Telephone dan Alamatnya nya yang bisa Anda coba dan dapat Anda jadikan tempat untuk istirahat jika tidak ada tempat untuk beristirahat di kota Kediri maka Hotel murah di Kediri lah yang bisa di jadikan alternatif jika tidak memiliki budget yang cukup banyak.

Hotel atau Penginapan Paling Murah di Kediri
Hotel atau Penginapan Paling Murah di Kediri

Hotel Bismo, Kediri
Lokasi : Jalan Panglima Sudirman Nomor 119, Kediri 64126
Tarif Hotel : Mulai dari Rp. 65.000 - Rp. 225.000 (Informasi dari website resmi Hotel Bismo)
Telepon : 0354696787/0354682828
Faximile : 0354681258
Email : kotaksurat@hotelbismo.com
Website : www.hotelbismo.com
Hotel Bukit Daun, Kediri
Lokasi : Jalan Agrowilis Nomor 777, Semen (Pohsarang), Kabupaten Kediri
Tarif Hotel : Mulai dari Rp. 190.000 - Rp. 400.000/malam
Telepon : 0354772000
Faximile : 0354774998
Email : marketing@bukit-daun.com
Website : www.bukit-daun.com
Hotel Colombo, Kediri
Lokasi : Jalan Urip Sumoharjo Nomor, Kediri
Tarif Hotel : Kurang lebih Rp. 75.000 - Rp. 125.000/malam
Telepon : 0354686548
Hotel Crown, Kediri
Lokasi : Jalan Mayor Bismo Nomor 62, Kediri
Tarif Hotel : Mulai dari Rp. 100.000 - Rp. 175.000/malam
Telepon : 0354672277/0354681530
Hotel Deus Datus, Kediri
Lokasi : Jalan Raya Pohsarang Nomor, Kecamatan Semen - Kabupaten Kediri
Tarif Hotel : Mulai dari Rp. 80.000 - Rp. 250.000/malam
Telepon : 0354771132
Hotel Indah, Kediri
Lokasi : Jalan Sriwijaya Nomor 142, Kediri
Tarif Hotel : Mulai dari Rp. 60.000 - Rp. 100.000/malam
Telepon : 0354667988
Hotel Kauripan, Kediri
Lokasi : Jalan Sisingamangaraja Nomor 47, Kediri
Tarif Hotel : Mulai dari Rp. 60.000 - Rp. 125.000/malam
Telepon : 0354686548
Hotel Mitra Inn, Kediri
Lokasi : Jalan Mayor Bismo Nomor 355
Tarif Hotel : Mulai dari Rp. 160.000 - Rp. 300.000/malam
Telepon : 0354684618
Faximile : 0354684617
Hotel Muslim, Kediri
Lokasi : Jalan K.H. Agus Salim Nomor 19, Kediri
Tarif Hotel : Kurang lebih Rp. 180.000/malam
Telepon : 0354772722
Hotel Mutiara, Kediri
Lokasi : Jalan Panglima Sudirman Nomor 43, Kediri
Tarif Hotel : Mulai dari Rp. 50.000 - Rp. 125.000/malam
Telepon :0354683841
Hotel Palapa, Kediri
Lokasi : Jalan Hayam Wuruk Nomor 42, Kediri
Tarif Hotel : Mulai dari Rp. 33.000 - Rp. 120.000/malam
Telepon : 0354687120
Hotel Pardikan Asri, Kediri
Lokasi : Jalan K.H. Ahmad Dahlan Nomor 128-A, Kediri
Tarif Hotel : Mulai dari Rp. 75.000 - Rp. 160.000/malam
Telepon : 0354772028
Hotel Pohsarang, Kediri
Lokasi : Jalan Wisata Pohsarang, Kediri
Tarif Hotel : Mulai dari Rp. 75.000 - Rp. 250.000/malam
Telepon : 0354773980
Website : hotelpohsarang.webs.com
Hotel Pondok Indah, Kediri
Lokasi : Jalan Raden Patah Nomor 42, Kediri
Tarif Hotel : Mulai dari Rp. 50.000 - Rp. 140.000/malam
Telepon : 0354666100
Hotel Prima, Kediri
Lokasi : Jalan Yos Sudarso Nomor 21 - 23, Kediri
Tarif Hotel : Mulai dari Rp. 40.000 - Rp. 125.000/malam
Telepon : 0354687987
Hotel Ris 1, Kediri
Lokasi : Jalan Ade Irma Suryani 1, Kediri
Tarif Hotel : Kurang lebih Rp. 40.000 - Rp. 50.000/malam
Telepon : 0354683426/0354682710
Hotel Ris 2, Kediri
Lokasi : Jalan Ade Irma Suryani Nomor 1, Kediri
Tarif Hotel : Mulai dari Rp. 50.000 - Rp. 100.000/malam
Telepon : 0354683426/0354682710
Hotel Salma, Kediri
Lokasi : Jalan Semeru Nomor 74, Kediri
Tarif Hotel : Mulai dari Rp. 110.000 - Rp. 170.000
Telepon : 0354779272
Hotel Sentral, Kediri
Lokasi : Jalan Letjend Sutoyo Nomor 104
Tarif Hotel : Mulai dari Rp. 50.000 - Rp. 175.000/malam
Telepon : 0354682427/0354692346
Hotel Tri Star, Kediri
Lokasi : Jalan Sam Ratulangi Nomor 30, Kediri
Tarif Hotel : Mulai dari Rp. 110.000 - Rp. 170.000/malam
Telepon : 0354689975

Nah demikianlah informasi Hotel murah di Kediri yang dapat saya sampaikan kepada Anda para pembaca blog yoshiewafa.blogspot.com jika membutuhkan tempat untuk istirahat di Kediri ketika berkunjung ke Tempat wisata di Kediri. Selamat Liburan ^_^.

Disclaimer :
Kami bukan pemilik ataupun agensi dari Hotel murah di Kediri yang tertera dalam daftar di atas, kami hanya sekedar memberikan Anda Informasi, dan untuk Info lebih lengkapnya lagi, Anda bisa langsung menghubungi Nomor Telephone yang tersedia di dalam daftar hotel murah Kediri di atas.

http://yoshiewafa.blogspot.com/2013/09/hotel-atau-penginapan-paling-murah-di-kediri.html

DAFTAR HOTEL MURAH MERIAH DI BALI

Berikut ini adalah daftar hotel murah di bali berserta nomor telephonenya :

Peta Pulau Bali
Peta Pulau Bali
Hotel Diana, Denpasar, Bali
Sebuah Hotel yang lokasinya juga dekat dengan Terminal Ubung. Kamar yang tersedia dapat diisi dengan jumlah 4 orang dan seluruh kamarnya berjumlah 42. Fasilitas yang ada di hotel ini seperti areal parkir yang cukup luas, AC dan Fan, TV dan juga kamar mandi dalam tiap kamarnya.
Alamat : Jalan Pidada VII/6, Bali
Tarif Hotel : Mulai Rp. 75.000 - 140.00 permalam
Telepon : 0361-2173773
Jumlah Kamar : 42 Kamar
Hotel Diana 2, Denpasar, Bali
Hotel Diana 2 juga berlokasi di dekat Terminal Ubung. Fasilitas yang tersedia dalam hotel ini seperti AC, TV ataupun kamar mandi dalam setiap kamarnya dan juga areal parkir yang luas.
Alamat : Jalan Pidada IX, Bali
Tarif Hotel : Mulai Rp. 150.000 - 250.00 permalam
Telepon : 0361-2173773Jumlah Kamar : 38 Kamar
Hotel Suar Mas, Denpasar, Bali
Merupakan Salah satu Hotel Murah di Denpasar yang terletak tidak jauh dari Terminal Ubung, kurang lebih sekitar 5 menit perjalanan waktu untuk menuju hotel ini. Fasilitas yang tersedia di hotel ini seperti 25 kamar yang masing-masing kamarnya dapat menampung sampai 4 orang. Kamar yang telah tersedia juga sudah dilengkapi dengan AC ataupun Fan dan juga TV.
Alamat : Jalan Pidada 18x, Bali
Tarif Hotel : Mulai Rp. 80.000 - 140.00 permalam
Telepon : 0361-412118
Jumlah Kamar : 25
Hotel Adiguna, Denpasar, Bali
Hotel ini tidak jauh dari Terminal Ubung dan dapat ditempuh dengan waktu sekitar 5 menit perjalanan untuk sampai di hotel. Fasilitas yang tersedia di hotel ini seperti TV Flat, area parkir yang luas dan juga kamar mandi dalam tiap kamarnya.
Alamat : Jalan Pidada VI/1, Ubung, Bali
Tarif Hotel : Mulai Rp. 80.000 - 150.00 permalam
Telepon :  0361-416451Jumlah Kamar : 18 Kamar
Hotel Warta Sari II, Denpasar, Bali
Hotel yang terletak di kawasan yang cukup strategis dan dekat dengan pusat perbelanjaan yang tidak jauh dari Terminal Ubung juga. Hotel Murah di Bali ini cocok untuk wisatawan yang datang secara satu group orang banyak, karena kamar yang tersedia mampu menampung sampai 4 orang. Fasilitas yang tersedia sama seperti hotel lainnya seperti AC atau Fan, kamar mandi dalam, TV dan juga double Bed.
Alamat : Jalan Pidada VI/3, Ubung, Denpasar, Bali
Tarif Hotel : Mulai Rp. 80.000 - 175.00 permalam
Telepon :  0361-415912
Hotel Dermawan, Denpasar, Bali
Lokasinya tak jauh dari Pusat Kota Denpasar, dan merupakan sebuah hotel yang sangat strategis untuk menjadi tempat tinggal sementara waktu. Fasilitas yang ada di hotel ini seperti twin bed, fan, kamar mandi dalam dan areal parkir yang luas.
Alamat : Jalan Nangka Nomor 32, Denpasar, Bali
Tarif Hotel : Mulai Rp. 80.000 permalam
Telepon :  0361-226290Jumlah Kamar : 32 Kamar
Hotel Adhita, Denpasar, Bali
Berlokasi di kawasan yang strategis dan tidak jauh dari rumah makan. Fasilitasnya sama seperti hotel-hotel pada umumnya, seperti AC, kamar mandi dalam tiap kamar dan juga TV. Areal parkir yang disediakan hotel ini cukup luas dan sanggup untuk menampung sejumlah rombongan wisatawan.
Alamat : Jalan Nangka Nomor 57, Denpasar, Bali
Tarif Hotel : Mulai Rp. 80.000 - 175.00 permalam
Telepon :  0361-222923Jumlah Kamar : 23 Kamar
Hotel Permata Dana, Denpasar, Bali
Merupakan hotel di Bali murah yang sangat tepat untuk wisatawan ataupun backpacker yang memiliki dana/budget minim, dan juga terletak tidak jauh dari Terminal Ubung. Fasilitas yang tersedia di hotel ini seperti fan ataupun AC, televisi, kamar mandi dalam tiap kamarnya, dan juga tempat parkir mobil.
Alamat : Jalan Pidada XIV/8, Bali, Indonesia
Tarif Hotel : Mulai Rp. 60.000 - Rp. 110.000 permalam
Telepon :  0361-7452647
Jumlah Kamar : 10 Kamar
Hotel Jaya Dipa, Denpasar, Bali
Fasilitas yang ada di hotel ini seperti 4 tipe kamar yang berbeda yaitu Single fan dan single AC dan juga double fan serta double AC. Berlokasi tak jauh dari Terminal Ubung.
Alamat : Jalan Pidada IX/1, Bali
Tarif Hotel : Mulai Rp. 60.000 - Rp. 110.000 permalam
Telepon :  0361-410849
Jumlah Kamar : 24 Kamar
Penginapan Oreo 2, Denpasar, Bali
Penginapan murah di Bali ini terletak di dekat Terminal Ubung juga. Fasilitas yang tersedia seperti AC, Fan, TV dan juga kamar mandi dalam setiap kamarnya.
Alamat : Jalan Pidada XIV, Bali
Tarif Hotel : Mulai Rp. 60.000 - Rp. 80.000 permalam
Telepon :  0361-9604486
Jumlah Kamar : 11 Kamar
Osella Hotel, Denpasar, Bali
Merupakan hotel yang sangat tepat untuk backpacker dengan karena tergolong dalam kategori hotel dengan tarif yang relatif murah. Hotel ini juga tidaktak jauh dari terminal Ubung. Fasilitas yang ada di hotel seperti TV, fan dan juga kamar mandi dalam tiap kamarnya.
Alamat : Jalan Pidada XIV/6, Bali
Tarif Hotel : Mulai Rp. 60.000 - Rp. 70.000 permalam
Telepon :  0361-432305
Jumlah Kamar : 15 Kamar
Hotel Olala, Denpasar, Bali
Hotel ini mempunyai ciri khas seperti ruang dalam dengan suasana Bali. Lokasi hotel ini sama halnya dengan hotel, yaitu dekat Terminal Ubung. Dan fasilitas yang tersedia seperti TV, kamar mandi dalam, fan, AC, areal parkir, layanan laundry dan lain sebagainya.
Alamat : Jalan Pidada Tengah, Denpasar, Bali
Tarif Hotel : Mulai Rp. 80.000 - Rp. 150.000 permalam
Telepon :  0361- 416635/416135
Jumlah Kamar : 10 Kamar
Hotel Merta Sari (J.W. Menuh), Denpasar, Bali
Hotel murah di Bali yang satu ini memiliki fasilitas fan, AC dan AC + air panas. Dan juga fasilitas lain seperti TV flat dan juga kamar mandi yang ada di tiap kamarnya.
Alamat : Jalan Pidada Barat XIII, Denpasar, Bali
Tarif Hotel : Mulai Rp. 75.000 - Rp. 145.000 permalam
Telepon :  0361-426629
Jumlah Kamar : 35 Kamar
Hotel Omega, Denpasar, Bali
Hotel ini dapat ditempuh dengan berjalan kaki jika dari Terminal Ubung, tepatnya terletak pada ruas jalan Cokroaminoto. Tipe kamar yang tersedia di Hotel Omega termasuk kategori Ekonomi, Ekonomi TV dan VIP. Semua kamar yang berada dalam hotel ini memiliki kamar mandi dalam. Fasilitas yang tersedia seperti single bed dan juga fan untuk kamar ekonomi, single bed, fan dan TV untuk kamar Ekonomi TV dan springbed, AC dan TV untuk kamar VIP. Fasilitas yang menunjang lainnya seperti catering, laundry dan juga tersedia layanan tour berwisata.
Alamat : Jalan HOS. Cokroaminoto 65, Ubung, Denpasar,, Bali
Tarif Hotel : Mulai Rp. 40.000 - Rp. 100.000 permalam
Telepon :  0361- 420386
Hotel Osella 2, Denpasar, Bali
Untuk backpacker yang memiliki budget terbatas, hotel Osella 2 adalah pilihan yang tepat untuk anda. Berbagai fasilitas yang ada di hotel ini seperti areal parkir yang cukup luas, TV, fan dan juga kamar mandi dalam tiap kamarnya. Lokasinya juga tak jauh dari Terminal Ubung.
Alamat : Jalan Pidada VI/8, Denpasar, Bali
Tarif Hotel : Mulai Rp. 90.000 permalam
Telepon :  0361- 744 3328
Penginapan Agus Jaya, Denpasar, Bali
Fasilitas yang tersedia di hotel murah Bali yang satu ini adalah  fan dan kamar mandi luar. Areal parkir yang tersedia hanya untuk parkir motor.
Alamat : Jalan  HOS. Cokroaminoto, Denpasar, Bali
Tarif Hotel : Mulai Rp. 60.000 permalam
Jumlah Kamar : 10 Kamar
Hotel Warta Sari, Denpasar, Bali
Hotel Warta Sari juga berlokasi di dekat Terminal Ubung yang merupakan sebuah terminal besar yang terdapat di Bali. Fasilitas yang tersedia di hotel Warta Sari seperti TV, kamar mandi dalam tiap kamarnya, areal parkir yang luas, AC dan fan.
Alamat : Jalan  HOS. Cokroaminoto 135, Denpasar, Bali
Tarif Hotel : Mulai Rp. 80.000 - Rp. 170.000 permalam
Telepon :  0361- 428982/7886745
Jumlah Kamar : 15 Kamar
Hotel Suranadhi, Denpasar, Bali
Hotel Suranadhi adalah salah satu hotel yang tertua di Bali, telah berdiri sejak tahun 1959 dan sampai saat ini masih menjaga bentuk aslinya seperti dahulu ketika pertama kali dibangun. Hotel ini termasuk dalam kategori hotel murah di Denpasar. Letak hotel ini bisa dikatakan strategis karena terdapat berbagai pusat belanja di Denpasar dan sekitarnya, ada sebuah restoran dan bar ataupun money changer untuk yang ingin menukarkan uang. Fasilitas yang tersedia di hotel Suranadhi seperti kamar fan ataupun kamar AC + televisi dan kamar mandi dalam setiap kamarnya.
Alamat : Jalan Hayam Wuruk 61, Denpasar, Bali
Tarif Hotel : Mulai Rp. 100.000 - Rp. 150.000 permalam
Telepon :  0361-226702
Jumlah Kamar : 11 Kamar
Pondok Taman Dewi, Denpasar, Bali
Hotel ini lokasinya di ruas jalan Pidada yang terdapat banyak sekali warung makan disekitarnya sehingga Anda tidak akan merasa kesulitan untuk mencari makanan di luar.
Alamat : Jalan Pidada X/11, Ubung, Denpasar, Bali
Tarif Hotel : Mulai Rp. 70.000 permalam
Telepon :  0361-7955625
Jumlah Kamar : 14 Kamar
Hotel Niki Rusdi, Denpasar, Bali
Hotel yang satu ini juga juga dekat dengan Terminal ubung dan memiliki penawaran harga tarif yang murah. Fasilitas yang tersedia sepeti Welcome drink, WiFi gratis, Fan atau AC, Televisi layar flat, breakfast, koran pagi dan layanan laundry.
Alamat : Jalan Pidada XIV/7, Ubung, Bali
Tarif Hotel : Mulai Rp. 100.000 - Rp. 225.000 permalam
Telepon :  0361-416397
Jumlah Kamar : 35 Kamar
Pondok Wisata Keke, Sanur, Bali
Alamat : Jalan Danau Tamblingan 96, Sanur, Bali
Tarif Hotel : Mulai Rp. 150.000 permalam
Telepon :  0361-287282
Jumlah Kamar : 5 Kamar
Taman Wisata Hotel, Sanur, Bali
Alamat : Jalan Nangka 98A, Denpasar, Bali
Tarif Hotel : Mulai Rp. 80.000 - Rp. 150.000 permalam
Telepon :  0361-236015/+6281916336181
Jumlah Kamar : 39 Kamar
Ronta Bungalow, Kuta, Bali
Alamat : Jalan Poppies II, Bali
Tarif Hotel : Mulai Rp. 125.000 permalam
Telepon :  0361-754246
Jumlah Kamar : 16 Kamar
Arjana Accommodation, Ubud, Bali
Alamat : Jalan  Kajeng 6, Ubud, Bali
Tarif Hotel : Mulai Rp. 100.000 - 150.000 permalam
Telepon :  0361-975583
Jumlah Kamar : 4 Kamar
Beneyasa II Beach Inn, Kuta, Bali
Alamat : Jalan Lebak Bene, Kuta, Bali
Tarif Hotel : Mulai Rp. 100.000 permalam
Telepon :  0361-755469
Jumlah Kamar : 40 Kamar
Mawar Homestay, Ubud, Bali
Alamat : Jalan Raya Ubud, Ubud, Bali
Tarif Hotel : Mulai Rp. 200.000 - Rp. 250.000 permalam
Telepon :  0361-975 086
Jumlah Kamar : 11 Kamar
Segara Beach Inn, Kuta, Bali
Alamat : Jalan Ciung Wanara, Kuta, Bali
Tarif Hotel : Mulai Rp. 125.000 permalam
Telepon :  0361-756372
Jumlah Kamar : 12 Kamar
Artja Inn, Ubud, Bali
Alamat : Jalan Kajeng 9, Ubud, Bali
Tarif Hotel : Mulai Rp. 125.000 - 150.000 permalam
Telepon :  0361-974425
Jumlah Kamar : 4 Kamar
Rojas Homestay, Ubud, Bali
Alamat : Jalan Kajeng 1, Ubud, Bali
Tarif Hotel : Mulai Rp. 150.000 permalam
Telepon :  0361-972331
Jumlah Kamar : 6 Kamar
Puji Bungalow, Ubud, Bali
Alamat : Jalan Bisma, Ubud, Bali
Tarif Hotel : Mulai Rp. 150.000 permalam
Telepon :  +62818564722
Jumlah Kamar : 6 Kamar
Harga yang tertera diatas dapat berubah sewaktu-waktu dan juga sesuai dengan ketentuan dari pengelola Hotel Murah di Bali. Ada baiknya jika Anda menghubungi pengelolanya terlebih dahulu untuk Informasi lebih akuratntya tentang hotel-hotel murah di atas. Bukankah ada juga pepatah yang mengatakan jika Mencegah itu lebih baik daripada mengobati??? Nah untuk itu kami intruksikan untuk menghubungi Pemilik atau pengelola hotel di bali yang tertera di atas terlebih dahulu untuk lebih jelasnya. Sekian semoga bermanfaat untuk Anda yang membutuhkan Info Hotel di Bali.
http://yoshiewafa.blogspot.com/2013/05/daftar-hotel-murah-di-bali.html

Samsung GALAXY S5


Samsung vs. Apple Ads since the S3 launch is still pretty funny to watch, but now its for the Galaxy S5 "The Next Big Thing". The latest Ad posted by Samsung Mobile US takes informative angle to the new Samsung Galaxy S5, and it throws a barb at the iPhone for good measure.

The full minute ad will certainly get edited for a slew of 30-second spots to get wider TV distribution, but what cannot be discounted is the clear bomb thrown at Apple's iPhone when it comes time to talk about the camera. Watch the Video below if you are a Samsung phone, if you're not, you better just ignore it.

Apple - iPhone 5s



 iPhone 5s


iPhone 5s is purposefully imagined. Meticulously considered. Precision crafted. It’s not just a product of what’s technologically possible. But what’s technologically useful. It’s not just what’s next. But what should be next

Pemburu Harta Karun Kapal Karam 

 

 

 

 

 

 

 


  PHOTHO: hikmawansp.wordpress.com

 

Pengangkatan isi muatan kapal karam marak terjadi sejak awal tahun 1960-an. Pengangkatan illegal awalnya dilakukan oleh pelat-pelaut tradisional. Mereka menyelam dengan selang oksigen di beberapa tempat yang diketahui terdapat kapal karam seperti di Teluk Tuban di perairan Rembang, Jepara, Cilacap, Kepulauan Seribu, Subang, Indramayu, Cirebon, Bangka Belitung, Natuna, Ambon, Ternate, dan Tidore.
Di tahun 1985-1986, Lembaga Ekspdisi Pemanfaatan Umum Harta Pusaka Rakyat Indonesia bekerjasama dengan Swartberg Limited, perusahaan asal Hongkong melakukan pengangkatan muatan kapal Geldermalsen milik VOC Belanda di Karang Heliputan, Tanjungpinang. Namun entah bagaimana, perusahaan yang dipimpin Michael Hatcher itu bisa meloloskan 126 emas lantakan bersama 160.000 keramik Dinasti Ming dan Qing ke Belanda. Di sana, benda itu dilelang dengan harga fantastis, US$ 17 juta. Harga itu membuat mata pemburu harta karun terbelalak, dan setelahnya perburuan di perairan Indonesia kian marak.
Tahun 1997 kasus serupa kembali terjadi. Kali ini, perusahaan miliknya Heatcher , United Sub Sea Services United, bekerjasama dengan PT Prasarana Cakrawala Persada mengangkat isi kapal Tek Sing Cargo, di Selat Gelasa, Pulau Bangka. Pengangkatan ini berdasarkan surat izin kerjasama yang dikeluarkan oleh Panitia Nasional. Duta Besar Indonesia di Australia menerima surat dari Australian Fedral Police, bahwa pada 17 Februari 2000, ada 43 kontainer berisi keramik yang datang dari Indonesia. Benda yang berjumlah 450.000 keping itu datang tanpa diketahui oleh instansi Indonesia. dari 43 kontainer, 36 kontainer telah dikirim ke Stuggart Jerman untuk dilelang, tanpa bisa dicegah.
Hingga hari ini, dari catatan Panitia Nasional Benda Berharga Asal Muatan Kapal yang Tenggelam (BMKT) Ditjen Kelautan dan Perikanan, ada 10 titik lokasi pengangkatan benda muatan kapal tenggelam yang telah dilakukan secara berizin. Ke 10 tempat itu adalah di laut Cirebon, Kerawang, Bintan, Bangka Belitung Timur, Natuna, Teluk Buaya, Jepara, Karang Cina dan Pelanakan. Barang-barang itu disimpan di beberapa lokasi, hingga saat ini belum lagi dilelang.
Pada 5 Mei 2009, pemerintah pernah melelang harta karun yang diangkat dari perairan Cirebon di ballroom kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan. Lelang harta yang diangkat oleh PT Cosmix Underwater Research Ltd., perusahaan yang ditunjuk pemerintah tersebut hanya berlangsung 5 menit. Pasalnya lelang itu tak dihadiri oleh calon pembeli. Padahal, itu adalah lelang legal pertama atas arkeologi bawah laut di Indonesia.
Ketidakhadiran calon pembeli diyakini karena beratnya prasyarat untuk mengikuti lelang. Menteri Keuangan mengharuskan peserta lelang untukmenyetorkan deposit awal Rp 154 miliar. Harga itu adalah 20 persen dari harga yang ditawarkan atas seluruh harta laut Cirebon tersebut. Jumlahnya, saat itu adalah Rp 720 miliar, atau setara dengan US$ 80 juta.
Promosi atas pelelangan itu juga sangat kurang. Gudang Pamulang, tempat penyimpanan harta tersebut juga tertutup untuk calon peserta lelang yang tidak menyetorkan deposit. Harga barang juga dipaketkan secara keseluruhan, meski banyak barang yang sama.
Hingga saat ini, barang tersebut bersama 9 barang yang telah diangkat belum lagi dilelang. Bekas Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad telah bertemu pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa urusan kebudayaan, UNESCO, untuk membahas persoalan arkeologi laut tersebut. Pemerintah saat itu menyatakan membatalkan penjualan artefak tersebut. Meski demikian, hingga kini proses untuk pengusahaan pelelangan tetap berlanjut.
Rusman, Panitia Nasional BMKT menyebutkan, belum dilelangnya barang itu karena terbentur dengan Undang-undang No 11 tahun 2010 tentang cagar budaya. Arkeologi bawah laut tercatat sebagai benda cagar budaya yang tidak dapat dibawa ke luar dari Indonesia. “Sudah ada beberapa yang tertarik untuk proses pelelangan. Tapi kita tunggu keputusan diknas untuk dijual. Di Indonesia susah lakunya,” kata Rusman.
Semua barang yang akan dilelang, kata Rusman harus terlebih dahulu dinilai oleh tenaga ahli. Hasil penilaian benda arkeologi tersebut hanya berlaku 6 bulan. “Harus ada kepastian sebelum dinilai. Masa berlakunya singkat dan membutuhkan biaya yang besar,” kata Rusman.
Ribuan harta tersebut kini bertumpuk di beberapa gudang penyimpanan tanpa bisa dimanfaatkan. Di lautan, penjarah terus merajalela.Terlalu luasnya zona laut dan kontrol yang kurang ketat di lokasi membuat benda-benda arkeologi bawah laut ini rawan pencurian.
Kasus terbaru terjadi ke Perairan Bintan Kepulauan Riau, awal Januari lalu. Kapal Motor Trianis dipergoki oleh kapal perang Angkatan Laut ketika tengah membawa 500 lebih keramik abad ke 13 dari Dinasti Ming. Sampai saat ini, belum jelas di titik koordinat mana barang tersebut diangkat. Beberapa pihak termasuk Pannas BMKT menduga hingga kini di lokasi tersebut para nelayan tetap beroperasi mengangkat harta karun laut tersebut.
Kasus di Kepulauan Riau tersebut pun patut diduga menjadi lahan bermain oknum aparat. Jika awal penangkapan Lamtamal IV Tanjungpinang melaporkan penangkapan 546 unit benda cagar budaya kemudian, jumlah itu dibantah kembali. Kepala Dinas Penerangan Lamtamal IV, Mayor Pontoh mengatakan wartawan keliru menulis. “Yang 500 lebih itu nomor lambung KRI. Semuanya sekitar 400-an,” katanya saat dihubungi dari Jakarta. Total semua yang diserahkan kepada Dinas Kebudayaan Kepulauan Riau adalah 402 keramik.
Salman Lubis, nahkoda Kapal Motor Trianis mengaku jika ia bersama delapan awak kapal hanya mencari ikan. Sedangkan keramik yang sebagian pecah tersebut ditemukan tersangkut di jaring. Iming-iming nilai jual yang tinggi membuat para penjarah terus beraksi.
 [http://hamzahhasballah.wordpress.com/2014/06/12/pemburu-harta-karun-kapal-karam/]
Hamzah Hasballah

 

 

Riwayat Kapal Karam di Nusantara

Riwayat Kapal Karam di Nusantara
 

Kapal Belanda itu dihempas badai. Tak terlalu jauh dari daratan. Ombak besar menghantam lambung kapal layar, kemudian oleng menabrak karang. Orang-orang berlari menyelamatkan diri. Peristiwa itu terjadi di tahun 1835, jauh sebelum Indonesia ada, dan direkam dalam sebuah lukisan.
Kejadian tersebut terjadi di perairan Lacipara, di mulut Selat Bangka, sebuah gugusan karang dekat dengan daratan Sumatera. Karamnya kapal Belanda tersebut adalah salah satu kejadian dari rentetan kejadian karamnya ribuan kapal di lautan Nusantara, sejak ratusan tahun silam.
Posisi Indonesia yang 70 persennya adalah wilayah perairan menjadi sangat strategis. Letaknya di antara benua Asia dan Australia serta Samudera Hindia dan Pasific. Teritorial itu menghubungkan Indonesia dengan negara-negara di wilayah Eropa, Afrika, Timur tengah, Asia Selatan dan Asia Timur. Indonesia juga dikenal sebagai salah satu daerah yang kaya bahan rempah-rempah. Karenanya, sejak zaman dulu, perairan Indonesia, sebagai persimpangan lalulintas internasional menjadi salah satu perairan yang padat dan selalu dilayari kapal-kapal dagang.
Diperkirakan, sejak abad ke 10, ada ribuan kapal Cina, Belanda (VOC), Inggris, Portugis, Spanyol, dan kapal dagang dalam negeri yang karam. Kapal-kapal itu mengangkut banyak rempah dan beragam barang dagangan hingga emas ke Indonesia.
UNESCO mencatat, ada 5 juta kapal karam di seluruh dunia. Sekitar 500.000, atau 10 persen berada di lautan Indonesia. Sedangkan 50.000 di antaranya mengandung harta bernilai yang berusia ribuan tahun, tidak sedikit yang memuat harta berharga bernilai tinggi. Apabila terdapat kapal tenggelam di suatu wilayah dalam tempo lama dan tidak ada pemiliknya maka kapal beserta muatannya menjadi milik pemerintahan di wilayah karamnya kapal.
Sementara data Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kelautan dan Perikanan, di perairan Indonesia terdeteksi 463 titik kapal tenggelam yang bermuatan harta karun. Sejarawan Cina menyatakan, sekitar 30.000 kapal Cina yang melakukan perlayaran tidak pernah kembali ke pelabuhan asalnya. Sebagian kapal itu berlayar ke Indonesia. kapal-kapal itu banyak berlayar ke Timur dan Barat Sumatera, Selat Sunda, Pantai Utara Jawa, Selat Karimata, dan Selat Makassar.
Ada beberapa faktor kapal karam di perairan Nusantara. Bahaya yang ditimbulkan alam, di mana, banyak pelaut tidak bisa membaca keadaan geografis lautan Nusantara. Faktor perang memperebutkan wilayah perdagangan dan hasrat menguasai perairan juga membuat banyak kapal yang kandas ke dasar lautan. Di samping juga kelalaian dan kesengajaan seperti membakar kapal.
Sekitar abad 15, pertempuran laut dan sungai kerap terjadi di perairan Nusantara. Kerajaan lokal dan pelaut Eropa seperti Portugis, Inggris dan VOC Belanda yang kerap bentrok dengan kerajaan lokal. Persaingan dagang sebagai komoditi pasar menjadi pokok utama persengketaan. Karena itu, kapal dagang pada masa itu selalu dikawal kapal yang dilengkapi persenjataan lengkap.
Selain pertempuran pendatang dengan pribumi, terjadi juga pertempuran antara sesamapendatang yang memperebutkan wilayah penghasil rempah dan jalur pelayaran laut. Belanda dan Perancis tercatat pernah bertempur di perairan Makassar pada 1660, Banten pada 26 Desember 1601, dan di Selat Malakapada 1636. Kerajaan Palembang juga pernah bertempur di sungai dengan VOC Belanda pada November 1659. Tahun 1891 dan 1821 Kerajaan Palembang-Darussalam juga bertempur dengan Kerajaan Belanda di sungai Palembang.
Dalam buku Kapal Karam abad ke-10 di Laut Jawa Cirebon terbitan Badan Nasional Benda Berharga Asal Kapal yang Tenggelam (BMKT) dicatat, kapal-kapal yang melintasi perairan Nusantara sejak abad 10 adalah kapal-kapal dari Eropa dan Asia. Mereka yang dari Asia seperti Cina adalah adalah pedagang. Sementara yang dari Eropa seperti Belanda dan Portugis adalah pelaut-pelaut yang dicap penjajah yang berperang memperebutkan wilayah pelayaran dan jalur ekspor-impor hasil bumi.
Nusantara yang dulunya berbentuk kerajaan-kerajaan juga menguasai ilmu pengetahuan laut. Karena itu, biasanya, kapal-kapal asing tersebut memperkerjakan pelaut lokal (mualim) sebagai pemandu. Sebagian yang tidak memakai jasa mualim lokallah yangkemudian diperkirakan karam di perairan Nusantara.
Diperkirakan, para pelaut Nusantara telah menguasi ilmu navigasi sejak lama. Mereka disebutkan telah mengenal peta. Sebuah catatan Portugis abad 16 mencatatkan hal itu. Peta tentang Nusantara pertama dibuat oleh Fransisco Rodriguez (1512). Peta bertuliskan aksara Jawa itu karam di Selat Malaka, dikapal Albuquerque saat hendak dikirimkan kepada Raja Portugal. Bisa jadi, pengetahuan ilmu peta Portugis di wilayah Nusantara didasarkan pada peta-peta yang dibuat pelaut lokal.
Bambang Budi Utomo, dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional menuliskan, sejarah bahari Nusantara dimulai jauh sebelum bangsa Eropa menemukan daratan Asia. Sejak abad ke-4, hubungan luar negeri pertama terjalin antara pelaut Nusantara dengan saudagar Arab dan India. Jalur yang dibuat ekspor komuditi sudah digarap sejak saat itu. Dari India, rempah Nusantara kemudian dibawa melalui jalan darat ke Timur Tengah hingga ke Eropa.
I-Tsing, seorang biksu pengembara dari Tiongkok yang singgah ke Sriwijaya (Palembang) pada abad ke-7 menyebutkan, pelayaran ke Tiongkok dilakukan oleh kapal-kapal Sriwijaya. Mereka adalah pelaut ulung yang berperan membuka jalur pelayaran timur ke Tiongkok dan jalur barat ke India, Timur Dekat dan Afrika. Sejak saat itu, perdagangan antar kerajaan terjadi. Dari Nusantara dikirim komuditi rempah, dan Tiongkok kemudian membawa keramik-keramik ke Nusantara yang meliputi Jawa, Sumatera dan sebagian Kalimantan.
Perdagangan antar wilayah tersebut terbangun hingga akhir abad ke-10. Kolonialisme Eropa yang kemudian masuk mulai menguasai wilayah perairan, perang memperebutkan jalur perdagangan. Tercatat bangsa Portugis yang pertama masuk ke Malaka, yaitu sekitarabad ke 15. Sejak saat itu, perang membuat banyak kapal karam di perairan Nusantara. 


 Hamzah Hasballah
http://hamzahhasballah.wordpress.com/2014/06/13/riwayat-kapal-karam-di-nusantara/



Monday, February 24, 2014

History of Prambanan Tample

 

 
Roro Jonggrang was a very beautiful princess from a Javanese kingdom, Prambanan Kingdom hundred years ago. Her famous beauty was known throughout the country, and princes from far and different land and kingdoms came to propose her. However, her beauty did not make her humble, instead she grew her arrogance even more. She refused all their proposal, and sometime in harsh as well. Many returned brokenhearted.

There was a famous prince by that era, Prince Bandung Bondowoso. He was famous by his strength, power, and good looking. He owned a big kingdom with thousand of soldiers. He too heard of Roro Jonggrang's amazing beauty that he set up to the kingdom to propose her.

Having heard that Prince Bondowoso was coming to marry her, Roro Jonggang grew worried. She disliked the idea of getting married, however, she too understood the consequence if she refused the proposal. She knew that Bondowoso had thousands of soldiers that could attack her kingdom if she disappointed him. So when Bondowoso arrived and proposed her, she was willing to accept it with one condition.

Bondowoso had to make her 1000 temples in one night time. If he failed, then Roro Jonggrang would not marry him. Now, Bondowoso was not only strong, he had thousands of men working for him, and not only men, he owned the power to control the genies as well. He agreed to fulfill Jonggrang's wish and started to work it immediately. He used his power to call all the genies and asked them to keep on working until they completed 1000 temples by the time the rooster crowed the next morning.

The genies worked without stop any second. They would only stop by the time the rooster crowed. Soon hundreds of temples were completed. This made Roro Jonggrang restless. She could not sleep or even closed her eyes. She tried to think any way to fail Bondowoso. Finally, she got an idea. She cut paper in the shape of a circle and glued it in front of a candle holder. She lit the candle and carried it to the chicken coop where the rooster slept. When the rooster saw the candle, it thought that it was almost dawn and the sun was going to rise soon. The rooster quickly got up and in a second, it crowed.

The working genies heard the rooster and thought that the morning had come. Instantly, they stopped working and disappeared leaving the undone temples. There were 999 temples that completed. One more to be built. Bondowoso was disappointed to see this. He was very mad. When he found out that it was the work of Roro Jonggrang, he came to her and cursed her into a stone.

Until now, we can still see the statue of Princess Roro Jonggrang in one of those temples that Bondowoso built for her. The temples are now named Prambanan.

History of Borobudur Tample

History 

 

Rulers of the Sailendra dynasty built Borobudur some time between AD 750 and AD 850. Little else is known about Borobudur’s early history, but the Sailendras must have recruited a huge workforce, as some 60, 000 cubic metres of stone had to be hewn, transported and carved during its construction. The name Borobudur is possibly derived from the Sanskrit words ‘Vihara Buddha Uhr’, which mean ‘Buddhist Monastery on the Hill’.
With the decline of Buddhism and the shift of power to East Java, Borobudur was abandoned soon after completion and for centuries lay forgotten, buried under layers of volcanic ash. It was only in 1815, when Sir Thomas Stamford Raffles governed Java, that the site was cleared and the sheer magnitude of the builders’ imagination and technical skill was revealed. Early in the 20th century the Dutch began to tackle the restoration of Borobudur, but over the years the supporting hill had become waterlogged and the whole immense stone mass started to subside. A mammoth US$25 million restoration project was under­taken between 1973 and 1983 to finally finish the job.
On 21 January 1985, bombs planted by opponents of Soeharto exploded on the upper layers of Borobudur. Many of the smaller stupas were damaged, but it has once again been fully restored, demonstrating the structure’s timeless resilience. In 1991 Borobudur gained the status of a World Heritage site.

RESMILE motorbike rent

Profil reSMILE motorbike rent 

Yogyakarta terkenal dengan dunia wisatanya dengan ribuan objek wisata yang tersebar di hampir lima kabupaten di propinsi ini, mulai dari kabupaten Sleman, Kulon Progo, Bantul, Gunung Kidul, dan Kota Yogyakarta itu sendiri. reSMILE motorbike rent hadir di Jogjakarta untuk memudahkan para wisatawan/tourist/pelancong yang akan menjelajahi dan menelusuri Jogja secara lebih dekat. Keuntungan dalam penggunaaan sepeda motor sebagai sarana transportasi di Jogja sangatlah tepat sekali dan merupakan pilihan yang sangat cerdas. Dengan sepeda motor, sangat membantu para wisatawan/tourist/pelancong untuk bermanuver menyusuri indahnya jalan Malioboro, menikmati gang-gang sempit di Kota Gede, sampai indahnya pantai selatan yang tersebar mulai pesisir barat Jogja (Kulon Progo) sampai pesisir timur Jogja (Gunung Kidul).
Efek  kenyamanan dan kepuasan dalam mengenal dan menikamati Jogja lebih terasa sekali saat mengendarai kendaraan bermotor, wisatawan akan lebih dekat mengenal heritage yang ada di Jogja, baik tangible heritagenya maupun intangible heritage yang tersebar di penjuru kota ini. 
Untuk memudahkan para wisatawan/mahasiswa/wirausahawan yang akan menyusuri Jogja pilihan yang tepat adalah dengan menyewa kendaraan bermotor di reSMILE motorbike rent . reSMILE motorbike rent merupakan perusahaan persewaan kendaraan bermotor yang sangat mengedepankan kenyamanan untuk customernya.
Selamat berwisata dan menikmati indahnya Jogja, salam reSMILE

reSMILE motorbike rent
Perum Griya Mahakam Permai No. A5, Kalangan, Desa Baturetno, Kecamatan Banguntapan, Bantul, D.I. Yogyakarta, Indonesia, kode pos 55197. HP. 085643107277, 082135287088
follow twitter: @resmile_rental
facebook: https://www.facebook.com/resmile.rental
www.resmilerental.com

Wednesday, January 29, 2014

Basel is Switzerland's



 

Basel is Switzerland's oldest university city. Historic landmarks of the city include the large market square with its richly decorated red sandstone town hall and the late Romanesque-Gothic cathedral. During a walk through the old town, past small boutiques, antique book shops but also shops of modern designers, a visit to the "Läckerli Huus" to try the traditional Basel honey cake is well worth your while. Basel is tradition-conscious and open-minded at the same time, a fact born out by several modern buildings designed by renowned architects such as Herzog & de Meuron, Mario Botta, Diener & Diener and Richard Meyer.

Almost 40 museums make Basel the city with the highest density of museums in the country. Internationally known museums, such as the Basel Art Museum, the museum devoted to the iron sculptor Jean Tinguely, the Fondation Beyeler and the Museum of Cultures attract a great many visitors, as do several galleries and playhouses. Basel is among other things home to the symphony orchestra and the chamber orchestra as well as the musical theatre featuring international productions. And a wide range of classical and contemporary productions are shown on the stages of the Basel Theatre and the Playhouse.
Basel is a green city. The Botanical Gardens, several parks and the banks of the Rhine are perfect places to relax and linger for a while. And the Etoscha House at the biggest zoo in Switzerland offers spectacular insights into the Namibian Savannah. 
 

At nearby Augusta Raurica near Augst impressive ruins and a great many finds at the museum bear testimony to the busy lives of the Romans in the region in the past. The charming countryside of the Basel region with its many cherry trees in spring boasts a particularly beautiful display of blooms. Germany and France, the Black Forest and Vosges Mountains are only a stone's throw away from the border city of Basel.
The yearly Fasnacht (Carnival) is the most important celebration for the people of Basel. On the Monday following Ash Wednesday the city rises with the "Morgenstraich". At four in the morning on the dot all the lights in the city go out and a colourful and brilliant procession through the streets of the city begins.
Highlights
  • Basel Art Museum - one of the oldest public art collections and biggest Holbein collection in the world.
  • Jean Tinguely Museum - the glass hall was designed by the Ticino architect Mario Botta and houses the unique metal sculptures by Tinquely.
  • Fondation Beyeler – a variety of art collections and special exhibitions are displayed in the 127-metre-long modern building designed by the Italian architect Renzo Piano.
  • Museum of Cultures - one of the biggest collections in Europe devoted to life in European and non-European cultures.
  • Zoological Gardens - about 600 animal species housed in eleven hectares of grounds featuring exotic flora right in the heart of the city.
  • Musical Theatre Basel - delights a wide audience with extravagant productions of international musicals.
  • Rhine Cruises - excursion boats provide opportunities for views of the city from the Rhine and operate all the way to the big freight ports of Basel and Rheinfelden.

Tuesday, January 28, 2014

The city of Zürich




 

 

The city of Zürich lies in the heart of Europe and at the center of Switzerland, on the northern shores of Lake Zürich. Its multicultural flair and the variety of leisure activities on offer attract guests from all over the world to this “region of short routes”. Zürich is quick and easy to reach, whether by train, plane or private vehicle. Its international airport has direct connections with over 150 destinations. Just a 10-minute train ride from the airport and situated right in the city center, Zürich’s Main Railway Station is regarded as a central European railroad hub. A total of 370,000 people live in this experience, science and business center. Thanks to its top-quality infrastructure set amidst natural surroundings, it is a popular place for study and research. For example, at Zürich University or the Swiss Federal Institute of Technology Zürich (ETH); built in 1855 by Gottfried Semper, the ETH Zürich is today associated with 21 Nobel prizewinners.

Some 150 years ago, part of the city’s fortifications was transformed into what is now arguably the most famous “Station Road” in the world, the Bahnhofstrasse. Zürich’s shopping mile has contributed largely to the city's reputation as an El Dorado for shoppers and is a top address for international fashion labels, jewelry and watches. However, it is just one of the places where you can find urban Zürich labels; whether in Zürich-West or in the Aussersihl quarter, you often come across local brands where you least expect them. They inspire the fashion-conscious and cause a sensation far beyond Switzerland's borders – as has, for example, the cult label Freitag, with its unique style of bags and accessories.

Zürich boasts the highest density of clubs in Switzerland – here, you can never turn up too late. From a house music party in the legendary Kaufleuten to Greatest Hits from the Eighties at the oldest club in the city, the Mascotte, to a gay event at the Labor Bar – parties really get going after 11.00 pm and continue into the wee hours of the morning. Here, there are no official closing times. In summer, nightlife can be found not only in the clubs, but also outside in the open air; the venues where visitors bathe and relax during the day are ideal places to flirt and dance at night.

Also for lovers of art Zürich has a lot to offer. The city alone is home to over 50 museums, some 14 of which are devoted to art. The museum of fine arts, the Kunsthaus Zürich, boasts a significant collection of paintings, sculptures, photographs and videos. In addition, it has an extensive collection of works by Alberto Giacometti. Another highlight is the Rietberg Museum, one of the leading centers of non-European art in the world. Just a stone's throw from Zürich's main station, the Swiss National Museum – housed in an over 100 year old building reminiscent of a fairytale castle – contains the country's most comprehensive collection of exhibits relating to Swiss cultural history. 


The lively tradition of merchant guilds in Zürich is dating back to the Middle Ages. Equally impressive are their fine guild houses and guildhalls – such as the Zunfthaus zur Waag, open since at least 1303. Like the Grossmünster church, the Lindenhof square and the Öpfelchammer restaurant in the Niederdorf, these venues are now among the city’s cherished emblems.
Highlights
  • “Kunsthaus” – Switzerland’s most important art gallery contains a collection from all the important periods of European art – from the Middle Ages through to the present.
  • Rietberg Museum – the museum houses non-European art, particularly from India, China and Africa.
  • Bahnhofstrasse – the mile-long street of banks featuring exclusive fashion boutiques, department stores and street cafes invites passers-by to linger.
  • Zurich Zoo – featuring a 11,000-square-metre ecosystem hall containing several hundred plant and animal species from the Madagascan Masoala Rainforest.
  • Old town – with its art galleries, antique and book shops: an insider’s tip amongst art aficionados. In the evening, the old town is transformed into an entertainment quarter for an eclectic swathe of the general public.
Top Events
  • Sechseläuten – every year Zurich’s guilds and the population celebrate their traditional spring festival with great fervour (April).
  • Festival Tropical Caliente – hot rhythms like salsa and samba and a diverse mixture of top acts and trendsetters in Latin music drive the hips of partygoers to sway and writhe (June).
  • Streetparade – one of the world’s biggest techno events draws fans from throughout Switzerland and its neighbouring countries to the city on the Limmat (August).
  • Zurich Festival – a festival offering a unique combination of operas, concerts, drama, dance and open-air theatre takes place annually in the summer setting of Zurich (June/July)
  •  
     
     
    http://www.myswitzerland.com