Sunday, June 17, 2012

SENI PERTUNJUKAN MASA BALI KUNO abad IX-XII

Seni pertunjukan Bali hingga kini masih memiliki tempat yang istimewa dikalangan masyarakat Hindu-Bali. Hal ini tidak lain disebabkan oleh pentingnya peranan seni pertunjukan dalam bebagai aspek kegiatan sosial dan keagamaan masyarakat setempat. Sepeerti telah diungkapkan bahwa di Bali hampir tidak ada upacara adat dan agama (Upacara Panca yajna) yang tidak menyertaklan seni pertunjukan. Upacara keagamaan belum lengkap dan sempurna tanpa kehadiran Panca gita atau lima bunyi-bunyian yang meliputi mantra, genta, kidung, kentongan dan tatabuhan. Untuk itu pagelaran seni pertunjukan (tari, drama, karawitan, wayang dan lain-lainnya), merupakan sumber bunyi yang amat penting dalam pelaksanaan upacara Dibia, 1999:2-3)
Perihal kesenian pada masa Bali Kuno periode abad IX-XII, cukup menarik perhatian sehingga perlu dikaji lebih mendalam. Lebih-lebih lagi,  ada beberapa aspek yang belum terungkap dari penelitian tentang kesenian tersebut khususnya tentang seni pertunjukan. Aspek-aspek tersebut antara lain berkaitan dengan kondisi social masyaraka, system religi, bentuk seni pertunjukan tersebut dan dari beberapa prasasti Bali Kuno yang berasal dari periode abad IX-XII banyak diketahui istilah yang berkaitan dengan kesenian. Kesenian itu sendiri merupakan perwujudan bentuk-bentuk yang ekspresif atau penampilan bentuk-bentuk ekspresif dari seseorang. Sebagai bagian dari kebudayaan, kesenian dapat di golongkan menjadi tiga golongan utama, yakni seni rupa, meliputi seni lukis, seni patung, seni grafis, seni rias, seni reklame, seni reklame, seni arsitektur, dan seni dekorasi, seni pertunjukan misalnya seni tari, seni musik, seni drama, dan wayang sedangkan seni audio visual yaitu film (Wiasti, 1990:81)
Hal ini sangat menarik perhatian karena dari sekian banyak data yang berasal dari prasasti cukup banyak yang menyebutkan istilah tentang klesenian, khususnya seni  pertunjukan, dibandingkan dengan istilah tentang golongan seni lain yakni seni rupa dan seni audio visual.
Prasasti ialah sumber sejarah dari masa lampau yang tertulis diatas batu atau logam (Boechari, 1977,:2). Prasasti merupakan maklumat yang isisnya tentang perintah, pernyataan, pyujian atau putusan, yang dikeluarkan oleh seorang raja atau pejabat tinggi suatu negara, sehingga ragam bahasanya resmi. Prasasti dari masa klasik terutama yang berasal dari dari seorang raja dapat dikatakan memiliki setruktur yang konsisten dan informasi yang akurat dan diprcaya misalnya sistem pemerintahan, sistem peradilan, sistem kemasyarakatan (sosial), system ekonomi,sistem keagamaan dan sistem kesenian (Puslit Arkenas, 1999:193).

No comments:

Post a Comment